BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Suasana yang harus tercipta dalam
proses pembelajaran adalah bagaimana siswa yang belajar benar-benar berperan
aktif dalam belajar. Tidak jarang ditemukan bahwa pembelajaran disekolah terkesan
ibarat seorang yang menuangkan air dari ceret ke gelas. Air ditempatkan begitu
saja dikelas, bahkan ada yang sudah tumpah tetap diisi, lalu air itu diminum.
Dalam kasus lain ada cerek yang airnya ditumpahkan ternyata saluran air di
cerek ada sumbatan sehingga air sulit keluar, kalau tetap keluar akibat
sumbatan itu, maka airnya mengalir ke arah lain bukan ke gelas karena ada
tekanan yang mendorong lewat saluran yang tersumbat tadi yang mengakibatkan air
malah keluar di mulut gelas. Ilustrasi ini memberi gambaran terjadinya proses
pembelajaran, dan pertanyaannya bagaimana proses pembelajaran yang baik dan
menyenangkan ?
Dalam hal ini setiap guru dituntut
untuk benar-benar memahami strategi pembelajaran yang akan diterapkan agar
terciptanya suatu pembelajaran yang menyenangkan dan membuat siswa itu aktif.
Sehubung dengan hal tersebut, seorang guru perlu memikirkan strategi atau
pendekatan yang akan digunakannya. Pemilihan strategi pembelajaran yang tepat yaitu dengan situasi dan kondisi yang
dihadapi akan berdampak pada tingkat penguasaan atau prestasi belajar peserta
didik yang dihadapi.
B. Rumusan Masalah
1.
Bagaimana
Konsep strategi pembelajaran model kartu arisan ?
a.
Pengertian
b.
Langkah-langkah
c.
Karakteristik
2.
Bagaimana
penerapan strategi pembelajaran model kartu arisan ?
a.
Kompetensi
Dasar
b.
Indikator
c.
Tujuan
d.
Materi
pembelajaran
e.
Kegiatan
pembelajaran
C.
Tujuan
1.
Untuk
mengetahui dan memahami pengertian strategi pembelajaran model kartu arisan.
2.
Untuk
mengetahui langkah-langkah dalam menggunakan strategi pembelajaran model kartu
arisan.
3.
Untuk
mengetahui materi pelajaran apa yang cocok dalam penggunaan strategi
pembelajaran model kartu arisan.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Konsep Strategi Model Kartu Arisan
1.
Pengertian Strategi Model Kartu Arisan
Model kartu arisan adalah
salah satu pembelajaran kooperatif, dimana siswa bekerjasama dalam
kelompok untuk mendiskusikan kesesuaian jawaban dari setiap pertanyaan yang
keluar dari dalam gelas yang telah dikocok oleh guru.
Siswa dibentuk kelompok
dan setiap soal/pertanyaan digulung dan dimasukkan ke dalam gelas kemudian
siswa yang memegang kartu jawaban menjawab setelah soal dikocok terlebih
dahulu.
Setiap kelompok
mendapatkan kartu jawaban yang sama begitu juga dengan jumlahnya dengan
kelompok lain.
2.
Langkah-langkah
Ada
beberapa langkah-langkah untuk menerapkan strategi pembelajaran model kartu
arisan, yaitu :
a.
Buat
kartu (10x10 cm) sejumlah siswa untuk menulis jawaban dan kartu/kertas ukuran
5x5 cm untuk menulis soal.
b.
Bentuk
kelompok 4 orang secara heterogen.
c.
Bagikan
kertas jawaban pada siswa, masing-masing 1 lembar, kartu soal yang sudah dibuat
digulung dan dimasukkan dalam gelas.
d.
Gelas
yang sudah berisi soal dikocok, kemudian salah satu yang jatuh, dibacakan agar
dijawab oleh siswa yang memegang kartu jawaban.
e.
Apabila
jawaban benar, maka siswa dipersilahkan tepuk tangan.
f.
Setiap
jawaban yang benar, siswa diberi poin 1 sebagai nilai kelompok sehingga nilai
total kelompok merupakan penjumlahan poin dari para anggotanya.
g.
kemudian
hasil poin yang paling banyak , guru bisa memberikan reward dan yang paling
sedikit diberi punishment.
3.
Karakteristik
Karakteristik dari strategi model kartu
arisan ini adalah
a.
Mata
pelajaran yang digunakan berupa konsep
atau fakta.
b.
Pertanyaan
yang ditulis digulung dan dimasukkan ke dalam gelas.
B.
Penerapan Strategi Model Kartu Arisan Pada Mata Pelajaran Fiqih
Kelas 1 Semester 2
1.
Standar Kompetensi : Mengenal Tata Cara Wudu
2.
Kompetensi
Dasar :
1. Menjelaskan Tata Cara Wudhu
2.
Mempratikkan
Tata Cara Wudhu
3.
Menghafal
Do’a Sesudah Wudhu
3.
Indikator :
a.
menglafalkan ni’at wudu dan do’a sesudah wudu
b.
menyebutkan
rukun dan sunah wudhu
c.
mempratikkan
tata cara wudu dengan baik dan benar
d.
mengetahui
hal-hal yang membatalkan wudhu
4.
Tujuan Pembelajaran :
a.
siswa
dapat menglafalkan niat wudu dan do’a sesudah wudu
b.
siswa
dapat menyebutkan dan mengurutkan rukun dan sunah wudu
c.
siswa dapat
mempratikkan tata cara wudu dengan baik dan benar
d.
siswa
dapat mengetahui hal-hal yang membatalkan wudu.
5.
Materi Pembelajaran
a.
Lafal
niat wudu
Nawaitul wudu’a liraf’ilhadasil
asgari fardal lillahi ta’ala
(aku niat wudu
untuk menghilangkan hadas kecil fardu karena Allah ta’ala)
b.
Rukun
wudu
Rukun
wudu ada enam yaitu:
1) Niat
2) Membasuh muka
3) Membasuh kedua tangan sampai siku
4) Menyapu kepala
5) Membasuh kedua kaki sampai mata kaki
6) Tertib atau berurutan
c. Sunah Wudu:
1) Membaca basmalah
2) Mencuci kedua telapak tangan
3) Berkumur-kumur
4) Memasukkan air ke dalam hidung dan
mengeluarkannya
5) Membersihkan sela-sela jari tangan dan
kaki
6) Mendahulukan yang kanan dari yang kiri
dan membasuh tiga kali
7) Menyapu telinga
8) Berdo’a ketika selesai wudu
d. Hal-Hal yang Membatalkan Wudu
1) Buang air kecil
2) Buang air besar
3) Keluar angin (kentut)
4) Gila
5) Mabuk
6) Tidur
e. Do’a Setelah Wudu
Asyhadu
alla ilaha illallahu wahdahu la syarikalahu waasyhadu anna muhammadan ‘abduhu
warasuluhu, allahummaj ‘alni minat tawwabina waj’alni minal mutatahirin, waj’alni
min ibadikash sholihin.
6.
Kegiatan
a.
Kegiatan Pendahuluan
|
Waktu
|
1.
Apersepsi
v Berdo’a bersama-sama
v Absensi kehadiran
v Memperkenalkan
materi pelajaran dan tujuan dari materi pelajaran kepada siswa
v Menyanyikan
lagu tentang wudu
v Melafalkan
niat wudu dan do’a sesudah wudu bersama-sama
2.
Motivasi
v Guru
memberi semangat belajar kepada siswa
|
15 menit
|
b.
Kegiatan Inti
|
Waktu
|
Sebelumnya
Buat kartu (10x10 cm) sejumlah siswa untuk menulis jawaban dan kartu/kertas
ukuran 5x5 cm untuk menulis soal yang berkaitan dengan materi tentang tata
cara wudu. Soal dan jawaban bisa berupa gambar atau diberi gambar, supaya
peserta didik bisa lebih memahami.
1.
Guru
menyampaikan materi tentang tata cara wudu
dengan
memperlihatkan audio visual
2.
Guru
membentuk kelompok kecil yang terdiri dari 4 siswa secara heterogen.
3.
Bagikan
kertas jawaban pada siswa, masing-masing 1 lembar, kartu soal yang sudah
dibuat digulung dan dimasukkan dalam gelas.
4.
Gelas
yang sudah berisi soal dikocok, kemudian salah satu yang jatuh, dibacakan dan
diperlihatkan didepan kelas ,agar dijawab oleh siswa yang memegang kartu
jawaban.
5.
Apabila
jawaban benar, maka siswa dipersilahkan tepuk tangan.
6.
Setiap
jawaban yang benar, siswa diberi poin 1 sebagai nilai kelompok sehingga nilai
total kelompok merupakan penjumlahan poin dari para anggotanya.
7.
kemudian
hasil poin yang paling banyak , guru bisa memberikan reward dan yang paling
sedikit diberi punishment
|
40 menit
|
c.
Kegiatan Penutup
|
Waktu
|
1.
Bersama-sama
membuat kesimpulan
2.
Menyanyikan
lagu tentang tata cara wudu
3.
Guru
memberi nasehat yang baik
4.
Bedo’a
|
15
menit
|
BAB
III
PENUTUP
i.
Kesimpulan
Model kartu arisan adalah salah satu pembelajaran
kooperatif, dimana siswa bekerjasama dalam kelompok untuk mendiskusikan
kesesuaian jawaban dari setiap pertanyaan yang keluar dari dalam gelas yang
telah dikocok oleh guru.
Dalam model kartu arisan ini guru membagi kelompok
kecil yang terdiri dari 4-5 siswasecara heterogen. Guru membuat pertanyaan dan
jawaban yang berlkaitan dengan materi yang di sampaikan. Dan guru juga bisa
memberi reward dan punishment kepada kelompok yang mendapatkan poin terbanyak
dan terendah.
DAFTAR
PUSTAKA