Kalau ingin berjuang.. Jangan takut sama lawan, biarkan ia menyerang, karena kau akan jadi pemenang.. Kalau kau ingin berjuang, peganglah semua teman, jikalau mereka menyakitkan, biarkan mereka yang menjadi penguatmu untuk selalu berjuang. Karena berjuang tanpa rintangan itu tidaklah menyenangkan.
Cute Tinkerbell

Jumat, 29 Mei 2015

Makalah Strategi Belajar Mengajar (Hand out)



BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
Suasana yang harus tercipta dalam proses pembelajaran adalah bagaimana siswa yang belajar benar-benar berperan aktif dalam belajar. Tidak jarang ditemukan bahwa pembelajaran disekolah terkesan ibarat seorang yang menuangkan air dari ceret ke gelas. Air ditempatkan begitu saja dikelas, bahkan ada yang sudah tumpah tetap diisi, lalu air itu diminum. Dalam kasus lain ada cerek yang airnya ditumpahkan ternyata saluran air di cerek ada sumbatan sehingga air sulit keluar, kalau tetap keluar akibat sumbatan itu, maka airnya mengalir ke arah lain bukan ke gelas karena ada tekanan yang mendorong lewat saluran yang tersumbat tadi yang mengakibatkan air malah keluar di mulut gelas. Ilustrasi ini memberi gambaran terjadinya proses pembelajaran, dan pertanyaannya bagaimana proses pembelajaran yang baik dan menyenangkan ?
Dalam hal ini setiap guru dituntut untuk benar-benar memahami strategi pembelajaran yang akan diterapkan agar terciptanya suatu pembelajaran yang menyenangkan dan membuat siswa itu aktif. Sehubung dengan hal tersebut, seorang guru perlu memikirkan strategi atau pendekatan yang akan digunakannya. Pemilihan strategi pembelajaran yang  tepat yaitu dengan situasi dan kondisi yang dihadapi akan berdampak pada tingkat penguasaan atau prestasi belajar peserta didik yang dihadapi.

B. Rumusan Masalah
1.      Bagaimana Konsep strategi pembelajaran model kartu arisan ?
a.       Pengertian
b.      Langkah-langkah
c.       Karakteristik
2.      Bagaimana penerapan strategi pembelajaran model kartu arisan ?
a.       Kompetensi Dasar
b.      Indikator
c.       Tujuan
d.      Materi pembelajaran
e.       Kegiatan pembelajaran

C.    Tujuan
1.      Untuk mengetahui dan memahami pengertian strategi pembelajaran model kartu arisan.
2.      Untuk mengetahui langkah-langkah dalam menggunakan strategi pembelajaran model kartu arisan.
3.      Untuk mengetahui materi pelajaran apa yang cocok dalam penggunaan strategi pembelajaran model kartu arisan.




BAB II
PEMBAHASAN

A.    Konsep Strategi Model Kartu Arisan
1.      Pengertian Strategi Model Kartu Arisan
Model kartu arisan adalah salah satu pembelajaran kooperatif, dimana  siswa bekerjasama dalam kelompok untuk mendiskusikan kesesuaian jawaban dari setiap pertanyaan yang keluar dari dalam gelas yang telah dikocok oleh guru.
Siswa dibentuk kelompok dan setiap soal/pertanyaan digulung dan dimasukkan ke dalam gelas kemudian siswa yang memegang kartu jawaban menjawab setelah soal dikocok terlebih dahulu.
Setiap kelompok mendapatkan kartu jawaban yang sama begitu juga dengan jumlahnya dengan kelompok lain.[1]

2.      Langkah-langkah
       Ada beberapa langkah-langkah untuk menerapkan strategi pembelajaran model kartu arisan, yaitu :
a.       Buat kartu (10x10 cm) sejumlah siswa untuk menulis jawaban dan kartu/kertas ukuran 5x5 cm untuk menulis soal.
b.      Bentuk kelompok 4 orang secara heterogen.
c.       Bagikan kertas jawaban pada siswa, masing-masing 1 lembar, kartu soal yang sudah dibuat digulung dan dimasukkan dalam gelas.
d.      Gelas yang sudah berisi soal dikocok, kemudian salah satu yang jatuh, dibacakan agar dijawab oleh siswa yang memegang kartu jawaban.
e.       Apabila jawaban benar, maka siswa dipersilahkan tepuk tangan.
f.       Setiap jawaban yang benar, siswa diberi poin 1 sebagai nilai kelompok sehingga nilai total kelompok merupakan penjumlahan poin dari para anggotanya.
g.      kemudian hasil poin yang paling banyak , guru bisa memberikan reward dan yang paling sedikit diberi punishment.
h.      Kesimpulan.[2]

3.      Karakteristik
      Karakteristik dari strategi model kartu arisan ini adalah
a.       Mata pelajaran yang digunakan  berupa konsep atau fakta.
b.      Pertanyaan yang ditulis digulung dan dimasukkan ke dalam gelas.

B.     Penerapan Strategi Model Kartu Arisan Pada Mata Pelajaran Fiqih Kelas 1 Semester 2
1.      Standar Kompetensi       : Mengenal Tata Cara Wudu
2.      Kompetensi Dasar                        : 1. Menjelaskan Tata Cara Wudhu
2.    Mempratikkan Tata Cara Wudhu
3.    Menghafal Do’a Sesudah Wudhu

3.         Indikator                         :
a.       menglafalkan  ni’at wudu dan do’a sesudah wudu
b.      menyebutkan rukun dan sunah wudhu
c.       mempratikkan tata cara wudu dengan baik dan benar
d.      mengetahui hal-hal yang membatalkan wudhu
4.             Tujuan Pembelajaran   :
a.       siswa dapat menglafalkan niat wudu dan do’a sesudah wudu
b.      siswa dapat menyebutkan dan mengurutkan rukun dan sunah wudu
c.       siswa dapat mempratikkan tata cara wudu dengan baik dan benar
d.      siswa dapat mengetahui hal-hal yang membatalkan wudu.
5.    Materi Pembelajaran
a.       Lafal niat wudu
Nawaitul wudu’a liraf’ilhadasil asgari fardal lillahi ta’ala
(aku niat wudu untuk menghilangkan hadas kecil fardu karena Allah ta’ala)
b.      Rukun wudu
Rukun wudu ada enam yaitu:
1)      Niat
2)      Membasuh muka
3)      Membasuh kedua tangan sampai siku
4)      Menyapu kepala
5)      Membasuh kedua kaki sampai mata kaki
6)      Tertib atau berurutan

c.       Sunah Wudu:
1)      Membaca basmalah
2)      Mencuci kedua telapak tangan
3)      Berkumur-kumur
4)      Memasukkan air ke dalam hidung dan mengeluarkannya
5)      Membersihkan sela-sela jari tangan dan kaki
6)      Mendahulukan yang kanan dari yang kiri dan membasuh tiga kali
7)      Menyapu telinga
8)      Berdo’a ketika selesai wudu
d.      Hal-Hal yang Membatalkan Wudu
1)      Buang air kecil
2)      Buang air besar
3)      Keluar angin (kentut)
4)      Gila
5)      Mabuk
6)      Tidur

e.       Do’a Setelah Wudu
Asyhadu alla ilaha illallahu wahdahu la syarikalahu waasyhadu anna muhammadan ‘abduhu warasuluhu, allahummaj ‘alni minat tawwabina waj’alni minal mutatahirin, waj’alni min ibadikash sholihin.[3]

6.    Kegiatan
a.      Kegiatan Pendahuluan
Waktu
1.      Apersepsi
v  Berdo’a bersama-sama
v  Absensi kehadiran
v  Memperkenalkan materi pelajaran dan tujuan dari materi pelajaran kepada siswa
v  Menyanyikan lagu tentang wudu
v  Melafalkan niat wudu dan do’a sesudah wudu bersama-sama
2.      Motivasi
v  Guru memberi semangat belajar kepada siswa
15 menit
b.      Kegiatan Inti
Waktu
Sebelumnya Buat kartu (10x10 cm) sejumlah siswa untuk menulis jawaban dan kartu/kertas ukuran 5x5 cm untuk menulis soal yang berkaitan dengan materi tentang tata cara wudu. Soal dan jawaban bisa berupa gambar atau diberi gambar, supaya peserta didik bisa lebih memahami.
1.      Guru menyampaikan materi tentang tata cara wudu
dengan  memperlihatkan audio visual
2.      Guru membentuk kelompok kecil yang terdiri dari 4 siswa secara heterogen.
3.      Bagikan kertas jawaban pada siswa, masing-masing 1 lembar, kartu soal yang sudah dibuat digulung dan dimasukkan dalam gelas.
4.      Gelas yang sudah berisi soal dikocok, kemudian salah satu yang jatuh, dibacakan dan diperlihatkan didepan kelas ,agar dijawab oleh siswa yang memegang kartu jawaban.
5.      Apabila jawaban benar, maka siswa dipersilahkan tepuk tangan.
6.      Setiap jawaban yang benar, siswa diberi poin 1 sebagai nilai kelompok sehingga nilai total kelompok merupakan penjumlahan poin dari para anggotanya.
7.      kemudian hasil poin yang paling banyak , guru bisa memberikan reward dan yang paling sedikit diberi punishment

40 menit
c.       Kegiatan Penutup
Waktu
1.        Bersama-sama membuat kesimpulan
2.        Menyanyikan lagu tentang tata cara wudu
3.        Guru memberi nasehat yang baik
4.        Bedo’a
15 menit




BAB III
PENUTUP

              i.      Kesimpulan
Model kartu arisan adalah salah satu pembelajaran kooperatif, dimana  siswa bekerjasama dalam kelompok untuk mendiskusikan kesesuaian jawaban dari setiap pertanyaan yang keluar dari dalam gelas yang telah dikocok oleh guru.
Dalam model kartu arisan ini guru membagi kelompok kecil yang terdiri dari 4-5 siswasecara heterogen. Guru membuat pertanyaan dan jawaban yang berlkaitan dengan materi yang di sampaikan. Dan guru juga bisa memberi reward dan punishment kepada kelompok yang mendapatkan poin terbanyak dan terendah.



DAFTAR PUSTAKA

Hamzah B dan Nurdin Mohamad. 2011. Belajar dengan Pendekatan PAILKEM. Jakarta: Bumi Aksara
Buku Fiqih Madrasah Ibtidaiyah Kelas 1


[2] Hamzah B dan Nurdin Mohamad, Belajar dengan Pendekatan PAILKEM, Cet.I (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), hlm. 80
[3] Buku Fiqih Madrasah Ibtidaiyah Kelas 1

0 komentar:

Posting Komentar