Kalau ingin berjuang.. Jangan takut sama lawan, biarkan ia menyerang, karena kau akan jadi pemenang.. Kalau kau ingin berjuang, peganglah semua teman, jikalau mereka menyakitkan, biarkan mereka yang menjadi penguatmu untuk selalu berjuang. Karena berjuang tanpa rintangan itu tidaklah menyenangkan.
Cute Tinkerbell

Minggu, 15 Mei 2016

Proposal penelitian

IMPLEMENTASI METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB BENDA DAN SIFATNYA KELAS V SEMESTER DI MI AL-AQOF KABUPATEN PEKALONGAN


PROPOSAL



logo.jpg

Disusun oleh :
     Mifta Ariswati            (2023113038)
Kelas A


PRODI PGMI
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
PEKALONGAN
2016

IMPLEMENTASI METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM MATERI BENDA DAN SIFATNYA KELAS V DI MI

A.    Latar Belakang
Ilmu pengetahuan alam, yang sering disebut juga dengan istilah pendidikan sains, disingkat menjadi IPA. IPA merupakan salah satu mata pelajaran pokok dalam kurikulum pendidikan di Indonesia, termasuk pada jenjang madrasah ibtidaiyah atau sekolah dasar.[1] Sains atau IPA adalah usaha manusia dalam memahami alam semesta melalui pengamatan yang tepat pada sasaran, serta menggunakan prosedur, dan dijelaskan dengan penalaran sehingga mendapatkan suatu kesimpulan. Dalam hal ini para guru, khususnya yang mengajar sains di madrasah ibtidaiyah atau sekolah dasar, diharapkan mengetahui dan mengerti hakikat pembelajaran IPA, sehingga dalam pembelajaran IPA guru tidak kesulitan dalam mendesain dan melaksanakan pembelajaran, siswa yang melakukan pembelajaran juga tidak mendapat kesulitan dalam memahami konsep sains.[2]
Di dalam proses belajar mengajar, pengajaran juga harus dipusatkan pada murid (student centered). Dan pengajaran perlu dirancang dan dilaksanakan sedemikian rupa sehingga memungkinkan anak didik dapat melihat (seeing), berbuat sesuatu (doing), melibatkan diri dalam proses belajar (undergoing), serta mengalami secara langsung (experiencing) hal-hal yang dipelajari.[3]
Untuk menjembatani kebutuhan ketepatan metode dan materi-materi yang terkandung dalam IPA, metode eksperimen dapat menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan metode yang berkesesuaian dengan materi IPA terutama pada bab benda dan sifatnya.
Salah satu Madrasah Ibtidaiyah yang menggunakan metode eksperimen sebagai metode pembelajaran pada materi IPA adalah Madrasah Ibtidaiyah Al-Aqof Kabupaten Pekalongan. Meski menggunakan metode eksperimen pada proses pembelajaran materi IPA, menurut penulis, implementasi dari metode eksperimen di MI Al-Aqof Kabupaten Pekalongan dapat dikatakan masih mengalami “stagnasi”. Hal ini didasarkan temuan penulis di lapangan yang menunjukkan tidak adanya perubahan perkembangan implementasi metode eksperimen yang digunakan.
Padahal jika mengacu pada hasil belajar secara global, metode eksperimen yang diterapkannya belum dapat mencapai tujuan yang maksimal. Indikasi ini didasarkan pada realita di mana hasil belajar tidak mengalami perubahan kualitas nilai di kalangan siswa yang memiliki kemampuan rendah. Memperhatikan permasalahan sebagaimana tersebut di atas, maka penulis merasa tertarik untuk melakukan sebuah penelusuran yang mendalam terkait dengan fenomena yang terjadi di MI Al- Aqof Kabupaten Pekalongan. Hasil penelitian tersebut kemudian penulis paparkan dalam sebuah laporan berbentuk skripsi dengan judul Implementasi Metode Eksperimen Pada Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Bab Benda Dan Sifatnya Kelas V di MI Al-Aqof Kabupaten Pekalongan

A.    Rumusan Masalah
Untuk menghindari meluasnya masalah penelitian ini, maka penulis perlu untuk memberi batasan terhadap permasalahan yang akan diteliti. Dan Masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.     Bagaimana implementasi metode eksperimen pada pembelajaran IPA bab benda dan sifatnya kelas V di MI Al-Aqof ?
2.     Bagaimana relevansi metode eksperimen pada pembelajaran IPA bab benda dan sifatnya kelas V di MI Al-Aqof dengan tujuan pembelajaran ? 

B.    Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penulisan penelitian ini adalah:
1.   Untuk mengetahui implementasi metode eksperimen pada pembelajaran IPA bab benda dan sifatnya kelas V di MI Al-Aqof Kabupaten Pekalongan.
2.   Untuk mengetahui relevansi metode eksperimen pada pembelajaran IPA bab benda dan sifatnya kelas V di MI Al-Aqof Kabupaten Pekalongan dengan tujuan pembelajaran.

C.    Kegunaan Penelitian
Dari penelitian ini diharapkan dapat berguna baik secara teoritis maupun secara praktis. Adapun kegunaan dari penulisan penelitian ini adalah:
1.     Secara Teoritis
a.      Dapat berguna terutama bagi pihak pengelola pendidikan dalam meningkatkan kegiatan belajar mengajar khususnya dalam pembelajaran IPA demi peningkatan kualitas pendidikan yang lebih baik di masa yang akan datang.
b.     Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat berguna terutama bagi diri penulis sendiri untuk dapat menambah khazanah ilmu pengetahuan dan dapat pula menjadi bahan masukan bagi calon guru khususnya pada  pembelajaran IPA.
2.     Secara Praktis
a.      Membantu memberikan informasi untuk meningkatkan kemampuan serta pemahaman peserta didik mengenai pelajaran yang sedang dipelajari.
b.     Dapat memberi kontribusi bagi perbaikan metode pada pembelajaran IPA di MI Al-Aqof Kabupaten Pekalongan.

D.    Tinjauan Pustaka
1.     Analisis Teori
a.      Implementasi
         Berasal dari kata dasar bahasa Inggris yaitu Implement yang berarti melaksanakan. Jadi implementation yang kemudian di Indonesiakan menjadi implementasi berarti pelaksanaan.[4]
b.     Metode Eksperimen
         Metode secara harfiah berasal dari bahasa Yunani methodos, yang artinya jalan/cara.[5] Menurut sanjaya, metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal.[6] Menurut Depdikbud dalam buku Strategi Pembelajaran, metode adalah cara kerja yang bersistem untuk mempermudah pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan. Berdasarkan etimologinya, metode pada dasarnya merupakan cara yang digunakan dalam proses pendidikan yang bertujuan untuk mempermudah pencapaian tujuan yang diinginkan.[7]
         Sedangkan eksperimen dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah percobaan yang bersistem dan berencana untuk membuktikan kebenaran suatu teori.[8]
         Metode eksperimen adalah metode pengambilan kesempatan kepada anak didik perorangan atau kelompok, untuk dilatih melakukan suatu proses atau percobaan. Dengan metode ini anak didik diharapkan sepenuhnya terlibat merencanakan eksperimen, melakukan eksperimen, menemukan fakta, mengumpulkan data, mengendalikan variebel, dan memecahkan masalah yang dihadapinya secara nyata.[9]
c.      Pembelajaran IPA
         Pembelajaran merupakan istilah yang telah dikenal oleh masyarakat luas, terlebih di dalam dunia pendidikan. Pembelajaran di artikan sebagai suatu upaya untuk membelajarkan siswa.
         Pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang melibatkan informasi dan lingkungan yang disusun secara terencana untuk memudahkan siswa dalam belajar.[10]
         Sedangkan IPA adalah usaha manusia dalam memahami alam semesta melalui pengamatan yang tepat pada sasaran, serta menggunakan prosedur, dan dijelaskan dengan penalaran sehingga mendapatkan suatu kesimpulan.[11]
         Pembelajaran IPA adalah pemeblajaran berdasarkan pada prinsip-prinsip, proses yang mana dapat menumbuhkan sikap ilmiah siswa terhadap konsep-konsep IPA.[12]
2.     Penelitian yang terdahulu
               Diantara penelitian yang relevan dengan penulisan penelitian ini yaitu:
               Dalam skripsinya Siti Khotijah yang berjudul “ Pelaksanaan Metode Eksperimen Dalam Meningkatkan Pemahaman Mapel IPA Materi Tumbuhan Hijau “, disebut bahwa metode eksperimen yang digunakan dalam pembelajaran IPA sangat efektif dalam meningkatkan hasil belajar IPA materi tumbuhan hijau berupa pemahaman siswa dengan tepat dan benar dari para siswa kelas V di MI Walisongo Ambokembang 01 Kedungwuni Kabupaten Pekalongan.[13]
               Penelitian Sri Susana dalam skripsinya “ Bimbingan Belajar IPA dengan Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas VI SDN Purwoyoso 01 Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang “ dijelaskan bahwa proses pembelajaran IPA dengan menggunakan metode eksperimen dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. IPA dapat berkembang pesat berkat metode ilmiah.  Proses pembelajaran IPA menuntut keterlibatan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran.[14]
3.     Kerangka berfikir
               Metode pada dasarnya merupakan cara yang digunakan dalam proses pendidikan yang bertujuan untuk mempermudah pencapaian tujuan yang diinginkan. Dalam pembelajaran IPA bab Benda dan sifatnya di kelas V MI Al Aqof menggunakan metode eksperimen. Metode eksperiman digunakan bertujuan agar peserta didik sepenuhnya terlibat merencanakan eksperimen, melakukan eksperimen, menemukan fakta, mengumpulkan data, mengendalikan variebel, dan memecahkan masalah yang dihadapinya secara nyata.

E.    Metode Penelitian
1.     Desain Penelitian
a.      Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian naturalistik atau yang sering disebut juga dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini memandang kenyataan sebagai suatu yang berdimensi jamak, utuh atau merupakan kesatuan. Karena itu tidak mungkin disusun rancangan yang terinci sebelumnya. Rancangan penelitian berkembang selama proses penelitian berlangsung.[15]
b.     Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif, yaitu penelitian yang bersifat mendeskripsikan makna atau fenomena yang dapat ditangkap oleh peneliti, dengan menunjukkan bukti-buktinya.[16]
2.     Sumber Data
Sumber data adalah “subyek dari mana data dapat diperoleh. Apabila peneliti menggunakan wawancara dalam pengumpulan datanya, maka sumber data disebut responden“.[17] Bila dilihat dari sumber datanya, maka sumber data dapat menggunakan sumber data primer dan sumber data sekunder.[18]
a.      Sumber data primer
         Sumber data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data.[19] Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data primer adalah :
1)     Kepala Sekolah
2)     Guru mata pelajaran IPA atau guru kelas V
b.     Sumber data sekunder
Sumber data sekunder adalah data yang dijadikan bahan pendukung untuk melengkapi data-data primer dalam penelitian.[20] Data ini dapat diperoleh dari sumber-sumber buku, majalah, artikel atau bukti-bukti yang dipandang relevan.
3.     Teknik pengumpulan data
a.      Teknik Observasi
Observasi diartikan sebagai pengalaman dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Pengamatan dan pencatatan yang dilakukan terhadap objek ditempat terjadi atau berlangsungnya peristiwa, sehingga observer berada bersama objek yang diteliti, disebut observasi langsung. Sedangkan obseravasi tidak langsung adalah pengamatan yang dilakukan tidak pada saat berlangsungnya sesuatu peristiwa yang akan diteliti.[21]
b.     Teknik Wawancara
Wawancara adalah suatu percakapan yang diarahkan pada suatu masalah tertentu, ini merupakan proses tanya jawab lisan, dimana dua orang atau lebih berhadap-hadapan secara fisik antara pewawancara dan yang diwawancarai tentang masalah yang diteliti, dimana pewawancara bermaksud memperoleh persepsi sikap dan pola pikir dari yang diwawancarai yang relevan dengan masalah yang diteliti.[22]
c.      Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah mencari data-data mengenai halhal atau variable yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, rapat, lengger, agenda dan sebagainya.[23]
4.     Teknik analisis data
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis model miles dan huberman. Miles dan huberman mengemukakan bahwa aktivitas dan analisis data dilakukan secara interaktif dan langsung secara terus menerus hingga mendapatkan hasil yang diinginkan. Akifitas dalam analisis data yaitu:
a.      Reduksi data
Mereduksi data artinya merengkum, memilah hal-hal yang pokok, memfokuskan dalam hal yang perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi akan menggambarkan yang jelas dan memudahkan dalam melakukan pengumpulan data selanjutnya.
Dalam mereduksi data peneliti akan dipandu oleh tujuan peneltian yaitu untuk temuan baru, sehingga jika dalam penelitian menemukan hal yang asing atau belum pernah ditemukan maka itulah yang harus dijadikan sebagai fokus untuk melakukan reduksi data ibarat penelitian di hutan, pohom-pohon atau bahkan binatang yang belum ditemui sebelumnya justru dijadikan fokus pengamatan selanjutnya.
b.     Data display
Mendisplaykan data bisa kita samakan dengan penyajian data. Dalam penelitian kuantitatif display data dapat menggunakan bentuk tabel, grafik, phie card, desain sejenisnya. Melalui penyajian data akan mempermudah dalam memahami data. Sedangkan dalam penelitian kualitatif data dapat berupa uraian singkat, bagan, hubugan antara kategori dan sejenisnya.
c.      Conclusioan drawing/ verication
Langkah ketiga dalam penelitian kualitatif menurut miles dan huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti yang kuat untuk mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi bila kesimpulan pada tahap awal telah didukung oleh data yang valid dan konsisten maka kesimpulan itu adalah kesimpulan yang kredibel.
Kesimpulan dalam penelitian kuantatif yang diharapkan adalah temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau yang tadinya gelap remang-remang menjadi lebih cerah.[24]


F.     Sistematika Penulisan
Untuk memberi gambran yang jelas dan agar mudah dipahami oleh setiap orang, maka dalam penelitian skripsi ini dikemukakan dalam bentuk sistematis penulisan yang tersusun dalam lima bab dengan rincian sebagai berikut :
Bab I : Pendahuluan, yang terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, tinjauan pustaka, metode penelitian dan sistematika penulisan.
Bab II : Landasan teori yang berisi, Metode eksperimen, Pembelajaran IPA, Metode eksperimen dalam pembelajaran IPA. Pertama, metode eksperimen meliputi: pengertian metode eksperimen, tujuan dan fungsi metode eksperimen, prinsip dan langkah-langkah metode eksperimen, kelebihan metode eksperimen, kekurangan metode eksperimen. Kedua, pembelajaran IPA meliputi: pengertian pembelajaran IPA, fungsi pembelajaran IPA, tujuan pembelajaran IPA, ruang lingkup pembelajaran IPA. Ketiga, Metode eksperimen dalam pembelajaran IPA.
Bab III : pembelajaran IPA di MI Al-Aqof Kabupaten Pekalongan meliputi: gambaran umum tentang MI Al-Aqof kabupaten Pekalongan, Perencanaan Pembelajaran IPA, Implementasi Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA bab benda dan sifatnya kelas V
BAB IV : IMPLEMENTASI METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB BENDA DAN SIFATNYA KELAS V SEMESTER DI MI AL-AQOF KABUPATEN PEKALONGAN berisi tentang teknik analisis data
BAB V  : Penutup meliputi, kesimpulan, saran.



[1] Ahmad Susanto, Teori Belajar Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Jakarta: Kencana, 2013), hlm. 165
[2] Ibid, 167
[3] Jamil Suprihatiningrum, Strategi Pembelajaran (Jakarta: Ar-Ruzz Media, 2014), hlm.
[4] Nadjib Zuhdi, Kamus Lengkap Praktis Inggris-Indonesia Indonesia-Inggris (Surabaya: Fajar Mulia,1993), hlm. 231
[5] Jamil Suprihatiningrum, Strategi Pembelajaran ... hlm. 281
[6] Wina Sanjaya, Kurikulum Dan Pembelajaran (Jakarta: Kencana Prenada, 2008), hlm. 127
[7] Jamil Suprihatiningrum, Strategi Pembelajaran ... hlm. 154
[8] Kamus Besar Bahasa Indonesia
[9] Zaenal Mustakim, Strategi dan Metode Pembelajaran ( Yogyakarta : Gama Media, 2009), hlm. 128
[10] Jamil Suprihatiningrum, Strategi Pembelajaran ... hlm.73-75
[11] Ahmad Susanto, Teori Belajar Pembelajaran di Sekolah Dasar ... hlm. 167
[12] Ibid, hlm. 170
[13] Siti Khotijah, Skripsi Pelaksanaan Metode Eksperimen Dalam Meningkatkan Pemahaman Mapel IPA Materi Tumbuhan Hijau, (Pekalongan: STAIN, 2012), hlm. 60
[14] Sri Susana, Skripsi Bimbingan Belajar IPA dengan Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas VI SDN Purwoyoso 01 Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang, (Semarang: Unnes, 2009), hlm. 54
[15] Nana Sudjana, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, (Bandung : Sinar Baru, 1989), hlm. 7
[16] Muhammad Ali, Strategi Penelitian Pendidikan, (Bandung : Angkasa, 1993), hlm. 161
[17] Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktiek, edisi Revisi VI, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hlm.129
[18] Sugiyono, Metodologi Penelitian Pendidikan (pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D), (Bandung: Alfabeta, 2010), hlm. 193
[19] Ibid.
[20] Haryono, Hadi Amirul, Metodologi Penelitian Pendidikan, Untuk UIN, STAIN, PTAIS semua Fakultas dan Jurusan Komponen MKK, (Bandung: Pustaka Setia, 1998) hlm.129
[21] Ibid, hlm.129.
[22] Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2002), hlm. 162.
[23] Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktiek, edisi Revisi VI
... hlm. 231
[24] Burhan Bungin, Analisis Data Penelitian Kualitatif, Edisi I (Jakarta: Rajawali Press, 2003), hlm. 83.