IMPLEMENTASI METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
BAB BENDA DAN SIFATNYA KELAS V SEMESTER DI MI AL-AQOF KABUPATEN PEKALONGAN
PROPOSAL
Disusun oleh :
Mifta
Ariswati (2023113038)
Kelas A
PRODI PGMI
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
PEKALONGAN
2016
IMPLEMENTASI
METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM MATERI BENDA DAN
SIFATNYA KELAS V DI MI
A.
Latar Belakang
Ilmu pengetahuan alam, yang sering disebut juga dengan istilah
pendidikan sains, disingkat menjadi IPA. IPA merupakan salah satu mata
pelajaran pokok dalam kurikulum pendidikan di Indonesia, termasuk pada jenjang
madrasah ibtidaiyah atau sekolah dasar.[1]
Sains atau IPA adalah usaha manusia dalam memahami alam semesta melalui
pengamatan yang tepat pada sasaran, serta menggunakan prosedur, dan dijelaskan
dengan penalaran sehingga mendapatkan suatu kesimpulan. Dalam hal ini para
guru, khususnya yang mengajar sains di madrasah ibtidaiyah atau sekolah dasar,
diharapkan mengetahui dan mengerti hakikat pembelajaran IPA, sehingga dalam
pembelajaran IPA guru tidak kesulitan dalam mendesain dan melaksanakan
pembelajaran, siswa yang melakukan pembelajaran juga tidak mendapat kesulitan
dalam memahami konsep sains.[2]
Di dalam proses belajar mengajar, pengajaran juga harus
dipusatkan pada murid (student centered). Dan pengajaran perlu dirancang
dan dilaksanakan sedemikian rupa sehingga memungkinkan anak didik dapat melihat
(seeing), berbuat sesuatu (doing), melibatkan diri dalam proses
belajar (undergoing), serta mengalami secara langsung (experiencing)
hal-hal yang dipelajari.[3]
Untuk menjembatani kebutuhan ketepatan metode dan materi-materi yang terkandung dalam IPA, metode eksperimen
dapat menjadi solusi untuk memenuhi
kebutuhan metode yang berkesesuaian dengan materi IPA terutama pada bab benda
dan sifatnya.
Salah satu Madrasah Ibtidaiyah yang menggunakan metode eksperimen sebagai metode pembelajaran pada materi IPA adalah Madrasah
Ibtidaiyah Al-Aqof Kabupaten Pekalongan. Meski menggunakan metode eksperimen pada proses pembelajaran materi
IPA, menurut penulis, implementasi dari
metode eksperimen di MI Al-Aqof Kabupaten Pekalongan dapat dikatakan masih mengalami “stagnasi”. Hal ini didasarkan temuan penulis di lapangan yang
menunjukkan tidak adanya perubahan
perkembangan implementasi metode eksperimen yang digunakan.
Padahal jika mengacu pada hasil
belajar secara global, metode eksperimen yang diterapkannya
belum dapat mencapai tujuan yang maksimal. Indikasi ini
didasarkan pada realita di mana hasil belajar tidak mengalami perubahan kualitas nilai di kalangan siswa yang memiliki
kemampuan rendah. Memperhatikan permasalahan
sebagaimana tersebut di atas, maka penulis
merasa tertarik untuk melakukan sebuah penelusuran yang mendalam terkait dengan fenomena yang terjadi di MI Al-
Aqof Kabupaten Pekalongan. Hasil penelitian tersebut kemudian penulis paparkan dalam sebuah laporan berbentuk skripsi dengan
judul Implementasi Metode Eksperimen Pada Pembelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam Bab Benda Dan Sifatnya Kelas V di MI Al-Aqof Kabupaten Pekalongan
A. Rumusan Masalah
Untuk
menghindari meluasnya masalah penelitian ini, maka penulis perlu untuk memberi
batasan terhadap permasalahan yang akan diteliti. Dan Masalah yang akan dikaji
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana
implementasi metode eksperimen pada pembelajaran IPA bab benda dan sifatnya kelas
V di MI Al-Aqof ?
2. Bagaimana
relevansi metode eksperimen pada pembelajaran IPA bab benda dan sifatnya kelas V
di MI Al-Aqof dengan tujuan pembelajaran ?
B. Tujuan Penelitian
Adapun
tujuan dari penulisan penelitian ini adalah:
1. Untuk
mengetahui implementasi metode eksperimen pada pembelajaran IPA bab benda dan
sifatnya kelas V di MI Al-Aqof Kabupaten Pekalongan.
2. Untuk
mengetahui relevansi metode eksperimen pada pembelajaran IPA bab benda dan
sifatnya kelas V di MI Al-Aqof Kabupaten Pekalongan dengan tujuan pembelajaran.
C. Kegunaan Penelitian
Dari
penelitian ini diharapkan dapat berguna baik secara teoritis maupun secara
praktis. Adapun kegunaan dari penulisan penelitian ini adalah:
1. Secara
Teoritis
a. Dapat
berguna terutama bagi pihak pengelola pendidikan dalam meningkatkan kegiatan
belajar mengajar khususnya dalam pembelajaran IPA demi peningkatan kualitas
pendidikan yang lebih baik di masa yang akan datang.
b. Dengan
adanya penelitian ini, diharapkan dapat berguna terutama bagi diri penulis
sendiri untuk dapat menambah khazanah ilmu pengetahuan dan dapat pula menjadi
bahan masukan bagi calon guru khususnya pada pembelajaran IPA.
2. Secara
Praktis
a. Membantu
memberikan informasi untuk meningkatkan kemampuan serta pemahaman peserta didik
mengenai pelajaran yang sedang dipelajari.
b. Dapat
memberi kontribusi bagi perbaikan metode pada pembelajaran IPA di MI Al-Aqof
Kabupaten Pekalongan.
D.
Tinjauan Pustaka
1.
Analisis
Teori
a.
Implementasi
Berasal dari kata dasar
bahasa Inggris yaitu Implement yang berarti melaksanakan. Jadi implementation
yang kemudian di Indonesiakan menjadi implementasi berarti pelaksanaan.[4]
b.
Metode
Eksperimen
Metode secara harfiah berasal dari
bahasa Yunani methodos, yang artinya jalan/cara.[5]
Menurut sanjaya, metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan
rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun
tercapai secara optimal.[6]
Menurut Depdikbud dalam buku Strategi Pembelajaran, metode adalah cara kerja
yang bersistem untuk mempermudah pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai
tujuan yang ditentukan. Berdasarkan etimologinya, metode pada dasarnya
merupakan cara yang digunakan dalam proses pendidikan yang bertujuan untuk
mempermudah pencapaian tujuan yang diinginkan.[7]
Sedangkan eksperimen dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia adalah percobaan yang bersistem dan berencana untuk
membuktikan kebenaran suatu teori.[8]
Metode eksperimen adalah metode
pengambilan kesempatan kepada anak didik perorangan atau kelompok, untuk
dilatih melakukan suatu proses atau percobaan. Dengan metode ini anak didik
diharapkan sepenuhnya terlibat merencanakan eksperimen, melakukan eksperimen,
menemukan fakta, mengumpulkan data, mengendalikan variebel, dan memecahkan
masalah yang dihadapinya secara nyata.[9]
c.
Pembelajaran
IPA
Pembelajaran merupakan istilah yang
telah dikenal oleh masyarakat luas, terlebih di dalam dunia pendidikan.
Pembelajaran di artikan sebagai suatu upaya untuk membelajarkan siswa.
Pembelajaran adalah serangkaian
kegiatan yang melibatkan informasi dan lingkungan yang disusun secara terencana
untuk memudahkan siswa dalam belajar.[10]
Sedangkan IPA adalah usaha manusia dalam memahami alam semesta melalui pengamatan
yang tepat pada sasaran, serta menggunakan prosedur, dan dijelaskan dengan
penalaran sehingga mendapatkan suatu kesimpulan.[11]
Pembelajaran IPA adalah pemeblajaran
berdasarkan pada prinsip-prinsip, proses yang mana dapat menumbuhkan sikap
ilmiah siswa terhadap konsep-konsep IPA.[12]
2.
Penelitian
yang terdahulu
Diantara penelitian yang relevan
dengan penulisan penelitian ini yaitu:
Dalam skripsinya Siti Khotijah
yang berjudul “ Pelaksanaan Metode Eksperimen Dalam Meningkatkan Pemahaman
Mapel IPA Materi Tumbuhan Hijau “, disebut bahwa metode eksperimen yang
digunakan dalam pembelajaran IPA sangat efektif dalam meningkatkan hasil
belajar IPA materi tumbuhan hijau berupa pemahaman siswa dengan tepat dan benar
dari para siswa kelas V di MI Walisongo Ambokembang 01 Kedungwuni Kabupaten Pekalongan.[13]
Penelitian Sri Susana dalam
skripsinya “ Bimbingan Belajar IPA dengan Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas VI
SDN Purwoyoso 01 Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang “ dijelaskan bahwa proses
pembelajaran IPA dengan menggunakan metode eksperimen dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa. IPA dapat berkembang pesat berkat metode ilmiah. Proses pembelajaran IPA menuntut keterlibatan
siswa secara aktif dalam proses pembelajaran.[14]
3.
Kerangka
berfikir
Metode pada dasarnya merupakan
cara yang digunakan dalam proses pendidikan yang bertujuan untuk mempermudah
pencapaian tujuan yang diinginkan. Dalam pembelajaran IPA bab Benda dan
sifatnya di kelas V MI Al Aqof menggunakan metode eksperimen. Metode eksperiman
digunakan bertujuan agar peserta didik sepenuhnya terlibat merencanakan
eksperimen, melakukan eksperimen, menemukan fakta, mengumpulkan data,
mengendalikan variebel, dan memecahkan masalah yang dihadapinya secara nyata.
E.
Metode Penelitian
1.
Desain
Penelitian
a.
Pendekatan
Penelitian
Pendekatan yang
digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian naturalistik atau
yang sering disebut juga dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini memandang
kenyataan sebagai suatu yang berdimensi jamak, utuh atau merupakan kesatuan.
Karena itu tidak mungkin disusun rancangan yang terinci sebelumnya. Rancangan penelitian
berkembang selama proses penelitian berlangsung.[15]
b. Jenis
Penelitian
Jenis penelitian
yang digunakan adalah kualitatif deskriptif, yaitu penelitian yang bersifat
mendeskripsikan makna atau fenomena yang dapat ditangkap oleh peneliti, dengan
menunjukkan bukti-buktinya.[16]
2. Sumber
Data
Sumber data
adalah “subyek dari mana data dapat diperoleh. Apabila peneliti menggunakan
wawancara dalam pengumpulan datanya, maka sumber data disebut responden“.[17] Bila
dilihat dari sumber datanya, maka sumber data dapat menggunakan sumber data
primer dan sumber data sekunder.[18]
a.
Sumber data
primer
Sumber data primer adalah sumber data
yang langsung memberikan data kepada pengumpul data.[19]
Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data primer adalah :
1)
Kepala Sekolah
2)
Guru mata
pelajaran IPA atau guru kelas V
b.
Sumber data
sekunder
Sumber
data sekunder adalah data yang dijadikan bahan pendukung untuk melengkapi
data-data primer dalam penelitian.[20]
Data ini dapat diperoleh dari sumber-sumber buku, majalah, artikel atau bukti-bukti
yang dipandang relevan.
3.
Teknik
pengumpulan data
a.
Teknik
Observasi
Observasi diartikan sebagai pengalaman dan pencatatan secara
sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Pengamatan dan
pencatatan yang dilakukan terhadap objek ditempat terjadi atau berlangsungnya
peristiwa, sehingga observer berada bersama objek yang diteliti, disebut
observasi langsung. Sedangkan obseravasi tidak langsung adalah pengamatan yang
dilakukan tidak pada saat berlangsungnya sesuatu peristiwa yang akan diteliti.[21]
b.
Teknik
Wawancara
Wawancara adalah suatu percakapan yang diarahkan pada suatu masalah
tertentu, ini merupakan proses tanya jawab lisan, dimana dua orang atau lebih
berhadap-hadapan secara fisik antara pewawancara dan yang diwawancarai tentang
masalah yang diteliti, dimana pewawancara bermaksud memperoleh persepsi sikap
dan pola pikir dari yang diwawancarai yang relevan dengan masalah yang
diteliti.[22]
c.
Dokumentasi
Metode
dokumentasi adalah mencari data-data mengenai halhal atau variable yang berupa
catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, rapat,
lengger, agenda dan sebagainya.[23]
4. Teknik
analisis data
Teknik analisis
data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis model miles dan huberman.
Miles dan huberman mengemukakan bahwa aktivitas dan analisis data dilakukan
secara interaktif dan langsung secara terus menerus hingga mendapatkan hasil
yang diinginkan. Akifitas dalam analisis data yaitu:
a. Reduksi
data
Mereduksi data
artinya merengkum, memilah hal-hal yang pokok, memfokuskan dalam hal yang
perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi akan menggambarkan yang jelas
dan memudahkan dalam melakukan pengumpulan data selanjutnya.
Dalam mereduksi data peneliti akan
dipandu oleh tujuan peneltian yaitu untuk temuan baru, sehingga jika dalam
penelitian menemukan hal yang asing atau belum pernah ditemukan maka itulah
yang harus dijadikan sebagai fokus untuk melakukan reduksi data ibarat
penelitian di hutan, pohom-pohon atau bahkan binatang yang belum ditemui
sebelumnya justru dijadikan fokus pengamatan selanjutnya.
b. Data
display
Mendisplaykan
data bisa kita samakan dengan penyajian data. Dalam penelitian kuantitatif
display data dapat menggunakan bentuk tabel, grafik, phie card, desain
sejenisnya. Melalui penyajian data akan mempermudah dalam memahami data.
Sedangkan dalam penelitian kualitatif data dapat berupa uraian singkat, bagan,
hubugan antara kategori dan sejenisnya.
c. Conclusioan
drawing/ verication
Langkah ketiga
dalam penelitian kualitatif menurut miles dan huberman adalah penarikan
kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat
sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti yang kuat untuk
mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi bila kesimpulan pada
tahap awal telah didukung oleh data yang valid dan konsisten maka kesimpulan
itu adalah kesimpulan yang kredibel.
Kesimpulan dalam
penelitian kuantatif yang diharapkan adalah temuan baru yang sebelumnya belum
pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau yang tadinya gelap remang-remang
menjadi lebih cerah.[24]
F.
Sistematika
Penulisan
Untuk
memberi gambran yang jelas dan agar mudah dipahami oleh setiap orang, maka
dalam penelitian skripsi ini dikemukakan dalam bentuk sistematis penulisan yang
tersusun dalam lima bab dengan rincian sebagai berikut :
Bab
I
: Pendahuluan, yang terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan dan kegunaan penelitian, tinjauan pustaka, metode penelitian dan sistematika
penulisan.
Bab
II
: Landasan teori yang berisi, Metode eksperimen, Pembelajaran IPA, Metode
eksperimen dalam pembelajaran IPA. Pertama, metode eksperimen meliputi:
pengertian metode eksperimen, tujuan dan fungsi metode eksperimen, prinsip dan
langkah-langkah metode eksperimen, kelebihan metode eksperimen, kekurangan
metode eksperimen. Kedua, pembelajaran IPA meliputi: pengertian pembelajaran
IPA, fungsi pembelajaran IPA, tujuan pembelajaran IPA, ruang lingkup
pembelajaran IPA. Ketiga, Metode eksperimen dalam pembelajaran IPA.
Bab
III
: pembelajaran IPA di MI Al-Aqof Kabupaten Pekalongan meliputi: gambaran umum
tentang MI Al-Aqof kabupaten Pekalongan, Perencanaan Pembelajaran IPA, Implementasi
Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA bab benda dan sifatnya kelas V
BAB IV : IMPLEMENTASI METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM BAB BENDA DAN SIFATNYA KELAS V SEMESTER DI MI AL-AQOF KABUPATEN PEKALONGAN berisi tentang teknik analisis data
BAB V :
Penutup meliputi, kesimpulan, saran.
[1] Ahmad Susanto,
Teori Belajar Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Jakarta: Kencana, 2013),
hlm. 165
[2] Ibid, 167
[3] Jamil
Suprihatiningrum, Strategi Pembelajaran (Jakarta: Ar-Ruzz Media, 2014),
hlm.
[4]
Nadjib Zuhdi, Kamus Lengkap Praktis Inggris-Indonesia Indonesia-Inggris (Surabaya:
Fajar Mulia,1993), hlm. 231
[5] Jamil
Suprihatiningrum, Strategi Pembelajaran ... hlm. 281
[6] Wina Sanjaya, Kurikulum
Dan Pembelajaran (Jakarta: Kencana Prenada, 2008), hlm. 127
[7] Jamil
Suprihatiningrum, Strategi Pembelajaran ... hlm. 154
[8] Kamus Besar
Bahasa Indonesia
[9] Zaenal
Mustakim, Strategi dan Metode Pembelajaran ( Yogyakarta : Gama Media,
2009), hlm. 128
[10] Jamil
Suprihatiningrum, Strategi Pembelajaran ... hlm.73-75
[11] Ahmad Susanto,
Teori Belajar Pembelajaran di Sekolah Dasar ... hlm. 167
[12] Ibid,
hlm. 170
[13] Siti Khotijah,
Skripsi Pelaksanaan Metode Eksperimen Dalam Meningkatkan Pemahaman Mapel IPA
Materi Tumbuhan Hijau, (Pekalongan: STAIN, 2012), hlm. 60
[14] Sri Susana, Skripsi
Bimbingan Belajar IPA dengan Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas VI SDN
Purwoyoso 01 Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang, (Semarang: Unnes, 2009),
hlm. 54
[15] Nana
Sudjana, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, (Bandung : Sinar Baru,
1989), hlm. 7
[16] Muhammad Ali, Strategi
Penelitian Pendidikan, (Bandung : Angkasa, 1993), hlm. 161
[17] Suharsimi
Arikunto, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktiek, edisi Revisi VI, (Jakarta:
Rineka Cipta, 2006), hlm.129
[18] Sugiyono, Metodologi
Penelitian Pendidikan (pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D),
(Bandung: Alfabeta, 2010), hlm. 193
[19] Ibid.
[20] Haryono, Hadi
Amirul, Metodologi Penelitian Pendidikan, Untuk UIN, STAIN, PTAIS
semua Fakultas dan Jurusan Komponen MKK, (Bandung: Pustaka Setia, 1998) hlm.129
[21] Ibid, hlm.129.
[22] Imam Gunawan, Metode
Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2002), hlm. 162.
[23]
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktiek, edisi
Revisi VI
... hlm. 231
[24] Burhan Bungin,
Analisis Data Penelitian Kualitatif, Edisi I (Jakarta: Rajawali Press,
2003), hlm. 83.
0 komentar:
Posting Komentar